BIOGRAPHY
Goenawan Mohamad
BATANG - JAWA TENGAH, INA, 1941
Goenawan Mohamad, akrab dipanggil GM, adalah sastrawan yang juga akrab dengan seni rupa sejak awal 1960-an, ketika ia tinggal bersama para perupa Sanggar Bambu dan belajar melukis pada Danarto, Syahwil, dan Mulyadi W. Ia juga dekat dengan Nashar dan Zaini. GM mulai memamerkan secara formal sketsa-sketsanya kepada umum dengan judul “PE.TIK.AN” di Plataran Djoko Pekik, Yogyakarta (2016). Semenjak itu, karya-karyanya berturut-turut tampil dalam sejumlah pameran tunggal dan bersama. seperti lewat pameran, “Kata, Gambar”, 2017, di dia.lo.gue artspace, Jakarta, dan pameran tunggal terakhirnya pada 2023 lewat “Santiran”, di CGartspace, Jakarta.
Pada Juni 2018, GM berkolaborasi dengan perupa Hanafi dalam pameran duet mereka berjudul “57 x 76” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Karya-karyanya juga dipamerkan untuk publik lewat berbagai pameran bersama, di antaranya di Museum OHD, Magelang (2019), Galeri Semarang (2019), MDTL (Museum dan Tanah Liat) Yogyakarta (2019), SIKA Gallery (2022), Lanö Art Project (2023), dan ArtJog (2023).
Dalam dua tahun terakhir, GM semakin tekun menggarap karya-karya cetak grafis seturut dengan perkenalannya dengan Devy Ferdianto, seorang master printer yang mengelola DEVFTO Printmaking Institute. Pada 2023, karya-karya cetak saring GM dipamerkan lewat pameran, “Kitab Hewan”, di SIKA Gallery, Bali, dan ArtJog, Yogyakarta; “Dua Kitab, dsb.”, Langgeng Art Foundation, Yogyakarta; “Aistheta” di Orasis Art Space, Surabaya, Jiwa Gallery, Yogyakarta, dan “Santiran”, di CGartspace, Jakarta.
GM membuat ilustrasi untuk buku-bukunya sendiri, antara lain “Don Quixote” (2011 dan 2013), “Fragmen: Sajak-Sajak Baru” (2017), “Travelling with God” (2019) dan “Di Ujung Bahasa: Antologi Puisi 1961-2022” (2023). Bukunya tentang seni rupa, antara lain “Pigura tanpa Penjara” (2019) dan “Rupa, Kata, Obyek, dan yang Grotesk: Esai-Esai Seni Rupa dan Filsafat Seni” (2019).
WORKS (113)