Sejauh Ini . . .
- CURATED BY
- Wahyudin
- ARTIST
- Goenawan Mohamad
- DATE
- 2.2.24 - 02.3.24
- LOCATION
- Lawangwangi Creative Space
Selama sembilan tahun belakangan, sejak memasuki gelanggang seni rupa Indonesia sebagai perupa pada 2016, Goenawan Mohamad telah melahirkan sekira 500-an karya kertas, 100-an lukisan di kanvas, 200-an karya kolaborasi, dan 150-an (judul) karya cetak grafis, yang telah diperhelatkan dalam 16 ekshibisi solo (di Bali, Jakarta, Magelang, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta), 9 pameran grup (di Bali, Jakarta, Jepang, Magelang, Semarang, dan Yogyakarta), dan 2 pergelaran duo (dengan perupa Hanafi dalam 57 x 76 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, dan Komaneka Fine Art Gallery, Bali). Apa yang memanggil penyair dan pendiri Majalah TEMPO ini berseni rupa? “Sejak saya menjajal kerja seni rupa, saya merasa seperti mendapat tonikum: Ada tambahan energi,” kata Goenawan Mohamad. “Apa yang saya biasa alami dalam puisi, dalam menulis dan membaca puisi, terasa disegarkan dalam proses menggambar.” Selain itu, seturut perupa kelahiran Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941, ini, dia ingin mengalami kembali suasana ketika cat, kuas, pena, kanvas, kertas, plat dan mesin cetak grafis hadir menyambut tubuh perupa, suasana yang hampir-hampir sirna di dunia seni rupa Indonesia hari-hari ini yang marak dengan karya-karya yang canggih, instalasi-instalasi yang seakan-akan parade ‘spektakel’. Dari 900-an karya seni rupa Goenawan Mohamad itu: 99% berpokok perupaan potret manusia, binatang, wayang, hantu, dan makhluk antah-berantah—dengan pose, komposisi, dan “value” baru. Mengapa penulis esai “Potret Seorang Penyair Muda sebagai Si Malin Kundang” yang kini sudah menjadi klasik ini senantiasa belum-sudah menggambar, melukis, dan menyetak grafis potret? “Ada daya tarik etis yang mendalam dalam seni potret,” kata Goenawan Mohamad, “daya tarik untuk memberi penghormatan kepada wajah.” Atas penghormatan kepada daya cipta yang belum-sudah itulah pameran tunggal kali ketujuh belas penulis “Catatan Pinggir” yang legendaris ini berketetapan dengan judul “Sejauh Ini …”. Menampilkan 121 karya seni rupa (lukisan, drawing, sketsa, cetak grafis, objek, dan art book) bertarikh 2016-2024, “Sejauh Ini …” merupakan retrospeksi kecil Goenawan Mohamad—terutama dengan mengingat kebijaksanaannya dari tahun 2023 ini: “Beauty is the celebration and the joy of the unexpected.” Juga dengan keinsafannya di masa Pemilu 2024 ini: “Pameran ini—karya-karya saya di sini—tak mungkin tanpa saya menjauh dari keramaian. Dalam kesendirian itu, saya mengerjakan apa yang ingin saya ungkapkan dalam keadaan bersama orang lain.”
- RELATED FILES
- E Katalog Sejauh Ini . . . _ Goenawan Mohamad