Search by name of artist, exhibition, or category.
PAST EXHIBITION

Poetical Urgency

Patung-patung abstrak Gabriel Aries bisa dipahami melalui alur kisah gerakan resistensi dalam perkembangan seni patung abstrak modern (modernisme), dalam sikap percaya terhadap prinsip pengetahuan sejati mengenai medium (material, bahan). Di titik ini, pengerjaan patung-patung Gabriel jadi menarik: pada satu sisi, ia menggunakaan material batu, logam, dan resin yang memungkinan publik bisa langsung mengenalnya dalam pengalaman hidup sehari-hari. Medium sintetik resin digunakan untuk menciptakan hubungan antara material natural (logam dan batu) dengan material kultural (resin) yang dihasilkan proses industrial. Namun di sisi lain, Gabriel menciptakan bentuk-bentuk yang justru ‘berjarak’ dengan ingatan publik tentang material yang biasanya ditemukan sebagai barang- barang dalam pengalaman keseharian. Tegangan antara ‘Yang dikenal’ dan ‘Yang tak dikenali’, turut menyusun kekuatan ekspresi karya-karya Gabriel. Dalam proses kerja penciptaannya, Gabriel membayangkan semacam urgensi tindakan yang berkaitan dengan kesadaran dan pengalaman dirinya secara intuitif dalam kerangka persoalan melalui dan di dalam unsur bentuk. Eskpresi karya-karyanya kemudian jelas menunjukkan gerak intuitif mengenai nilai perbedaan dan kontras. Bentuk-bentuk yang diciptakan Gabriel menyatakan keduanya sebagai karakter kontradisksi namun sekaligus eksis dalam cara-cara penyatuan yang ada di dalamnya. Dalam patung-patung abstrak itu kita bisa menemukan ‘logika keterkaitan bentuk,’ yang disebut Gabriel sebagai ‘bentuk-bentuk kuncian’ (joined forms). Bagi Gabriel, ihwal sensasi dan komposisi tataran estetik lah yang membungkus seluruh urgensi tindakan penciptaan yang dilakukannya itu. Ini, yang dimaksud sebagai ‘urgensi puitik,’ atau urgensi tindakan menyatakan, apa yang disebut Deleuze-Guattari, afek (affect) dan persep (percept) menjadi wujud keberadaan yang bersifat puitik (poetical beings).