Dialogue: Painting Exhibition
Dialogue atau dialog bisa diibaratkan seperti jembatan. Salah satu analogi itu mengartikan dialog sebagai sesuatu yang menghubungkan banyak hal yang selama ini dirasa buntu. Dialog tak hanya sempit dalam arti bicara atau berkata-kata, tetapi sarana dalam dialog bisa berupa apa saja: verbal atau simbolik. Yang penting pesan tersampaikan. Dalam dialog kali ini, Klowor Waldiyono, Dyan Anggraini, Mola dan Pini Fe, ingin menyuratkan dan menyiratkan sesuatu. Dalam titel simpel keempatnya mendialogkan dan menyampaikan sesuatu. Ruang dialog yang diciptakan keempatnya bisa dibaca sebagai ruang privat mereka sendiri untuk 'bicara' dengan diri sendiri (antara raga dan jiwa), antar mereka berempat sebagai seniman, namun juga menjadi ruang bersama-sama dengan lingkungan di luar mereka atau dibaca masyarakat. Berangkat dari keragaman yang tertampak dari karya untuk DIALOGUE ini, dialog menembus apa yang tak pernah terhubungkan. Ada saling, ada antara, ada bersanding, ada argumen, ada bantahan, ada anggukan, ada gelengan, bahkan mungkin ada setuju dan tidak yang terjadi dalam dialog umumnya. Ujungnya tentu ada hasil dari dialog yang kadang tak selalu seperti harapan. Tetapi proses dalam dialog paling tidak menjadi bagian dari upaya menemukan sesuatu 'pertemuan' atau titik temu. DIALOGUE ini tidak untuk maksud kali ini saja. DIALOGUE juga mewakili dialog-dialog mereka di luar pameran ini, sebelum-sebelumnya. Apa yang disajikan dalam DIALOGUE -a painting exhibition-, bisa jadi hanya sebuah pancingan untuk melakukan dialog-dialog lain bersama-sama dengan masyarakat di momen selanjutnya.